WELCOME TO MY BLOG

Kamis, 05 November 2015


MAKALAH
STRUKTUR PERKEMBANGAN HEWAN


STRUKTUR DAN FUNGSI CANGKANG
KURA-KURA





DISUSUN OLEH :
HERMANTO AFRIADI SINAGA
4143141023
BIOLOGI DIK C 2014

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014








BAB.I
PENDAHULUAN

Kura-kura adalah hewan bersisik berkaki empat yang termasuk golongan reptil. Bangsa hewan yang disebut (ordo) Testudinata (atau Chelonians) ini khas dan mudah dikenali dengan adanya ‘rumah’ atau batok (bony shell) yang keras dan kaku.
Kura-kura hidup di berbagai tempat, mulai daerah gurun, padang rumput, hutan, rawa, sungai dan laut. Sebagian jenisnya hidup sepenuhnya akuatik, baik di air tawar maupun di lautan. Kura-kura ada yang bersifat pemakan tumbuhan (herbivora), pemakan daging (karnivora) atau campuran (omnivora).Kura-kura tidak memiliki gigi. Akan tetapi perkerasan tulang di moncong kura-kura sanggup memotong apa saja yang menjadi makanannya.

Setiap makhluk hidup akan berusaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, termasuk kura kura. Salah satu system integumen dari kura kura yaitu cangkang atau karapas yang terletak di daerah dorsal. Batok kura kura digunakan saat dalam keadaan tidak nomal atau terancam. Tubuh kura kura masuk ke dalam cangkangnya untuk melindungi diri.
Batok kura-kura ini terdiri dari dua bagian. Bagian atas yang menutupi punggung disebut cangkang (carapace) dan bagian bawah (ventral, perut) disebut plastron. Kemudian setiap bagiannya ini terdiri dari dua lapis. Lapis luar umumnya berupa sisik-sisik besar dan keras, dan tersusun seperti genting; sementara lapis bagian dalam berupa lempeng-lempeng tulang yang tersusun rapat seperti tempurung. Perkecualian terdapat pada kelompok labi-labi (Trionychoidea) dan jenis penyu belimbing, yang lapis luarnya tiada bersisik dan digantikan lapisan kulit di bagian luar tempurung tulangnya.
Ukuran tubuh kura-kura bermacam-macam, ada yang kecil ada yang besar. Biasanya ditunjukkan dengan panjang karapasnya (CL, carapace length). Kura-kura terbesar adalah penyu belimbing, yang karapasnya dapat mencapai panjang 300 cm. Labi-labi terbesar adalah labi-labi irian, dengan panjang karapas sekitar 51 inci. Sementara kura-kura raksasa dari Kep. Galapagos dan Kep. Seychelles panjangnya dapat melebihi 50 inci. Sedangkan yang terkecil adalah kura-kura mini dari Afrika Selatan, yang panjang karapasnya tidak melebihi 8 cm.




BAB.II
PEMBAHASAN

2.1 Asal Usul Cangkang  Kura-kura 

Bagaimana cangkang kura-kura berkembang telah menjadi perhatian para ilmuwan selama bertahun-tahun, tapi sebuah penelitian baru memberi gambaran bagaimana cangkang keras mereka terbentuk. Para ilmuwan mengatakan kerangka fosil kuno kura-kura Afrika Selatan yang telah punah membantu menjembatani kesenjangan selama 30-55 juta tahun. Nenek moyang kura-kura modern ini, Eunotosaurus, diperkirakan berusia sekitar 260 juta tahun. Ia memiliki perbedaan yang signifikan dengan fosil yang ditemukan relatif baru.

Cangkang kura adalah hal yang unik karena terdiri dari sekitar 50 tulang, terdiri dari tulang rusuk, tulang bahu dan tulang punggung menyatu bersama-sama untuk membentuk cangkang eksternal keras. Bagaimana cangkang itu terbentuk dapat diamati pada embrio kura-kura. Tulang rusuk berkembang pertama disusul dengan perluasan tulang punggung. Kondisi terakhir adalah pengembangan lapisan terluar kulit di sekeliling cangkang. Cangkang itu berevolusi selama jutaan tahun dan secara bertahap memodifikasi menjadi bentuk saat ini.

Sebuah fosil kura-kura berumur 210 juta tahun memiliki cangkang yang berkembang sepenuhnya mirip dengan kura-kura saat ini, tetapi 10 juta tahun sebelumnya, sebuah fosil yang ditemukan di Cina bernama Odontochelys semitestac, memiliki cangkang tidak lengkap, disebut carapace.Cangkang  juga tidak memiliki otot-otot interkostal, sekelompok otot yang berjalan di antara tulang rusuk, dan juga tidak memiliki osteoderms - sisik bertulang.Bukti antara fosil dan data perkembangan menunjukkan bahwa pertama rusuk meluas, kemudian saraf tulang belakang meluas, dan akhirnya osteoderms di luar cangkang terbentuk. Ini semua bekerja bersama untuk membentuk cangkang kura-kura modern.

Hiroshi Nagashima dkk, dalam jurnalnya “Origin of the unique morphology of the shoulder girdle in turtles” mengatakan bahwa perkembangan punggung pada kura kura dan ayam saat embrio berasal dari jaringan yang sama namun pada kura kura memiliki renovasi dari pola umum pada periode perkembangan akhir sedangkan pada ayam tidak mengalami perkembangan akhir lagi.Cangkang pada kura kura inilah yang membedakan kura kura dengan anggota reptile lainnya.




2.2 Morfologi Cangkang Kura-kura

Cangkang kura-kura memiliki morfologi triadiate. Proses dorsal yang merupakan scapular pisau dan dua proses ventral. Cangkang kura-kura terdiri dari dua bagian yaitu bagian dorsal yang dikenal sebagai karapas dan bagian ventral yang disebut plastron. Plastron dan karapas , keduanya terikat bersama sama di setiap sisi ligamen dengan lebar yang bervariasi pada setiap spesiesnya.
2.2.1 Karapas

Karapas adalah sebuah struktur seperti perisai cembung terdiri dari lempengan tulang yang tebal yang memiliki warna hijau di sisi dorsal dan putih kekuningan di sisi ventral. Karapas terdiri dari serangkaian median plates yang dibatasi di sisi lateral oleh serangkaian costa plates ( piringan rusuk ) dan biasanya dikelilingi serangkaian marginal plates ( piringan marjinal ). Karapas kura-kura memiliki bentuk yang bervariasi jika dilihat dari atas. Ada yang hampir melingkar, oblong, berbentuk buah pir, menyerupai persegi panjang dan yang lainnya. Karapas kura-kura sebenarnya tidak memiliki benjolan seperti gunung di cangkang tetapi karapas hanya menampilkan berbagai tanda dan warna.

       

       

Gbr. Beberapa jenis karapas kura-kura


Cangkang kura-kura ditutupi dengan perisai epidermal yang tidak selalu sesuai baik dalam posisi maupun urutan susunan  dengan pelat tulang yang mendasarinya. Pada karapas biasanya ada lima neural plate,  empat pasang costal plate dan dua belas pasang perisai marginal ( marginal plate ) yang mengelilingi. Di depan vertebra pertama terletak nuchal plate yang berukuran kecil dan kadang-kadang tidak ada pada beberapa spesies. Pasangan terakhir dari perisai marginal dapat bersatu membentuk pasangan pygal posterior



Dibagian tengah karapas terdiri dari nuchal plate yang lebar dan dibagian anterior dan dorsal terdapat 8 vertebral atau neural place, dan 1-3 supracaudal plates. Nuchal plate dan supracaudal tidak melekat pada tulang belakang. Ada 8 pasang costal plate yang terdapat pada sisi tengah bagian lateral. Semuanya bersatu dengan tulang rusuk dibawahnya, dan dengan ekstremitas dalam dan luar kura kura terdapat saraf dan marginal plate yang dapat menerima rangsangan.






2.2.2 Plastron

                Plastron hanya terdiri dari 9 tulang, sebuah entoplastron dibagian tengah dan sepasang epiplastron, hyoplastron, hypoplastron, dan xiphiplastron secara berurut dimulai dari sisi anteriornya. Entoplastron berukuran kecil berada diantara epiplastron dan hyoplastron.
       

Plastron juga ditutupi dengan dua belas atau lebih perisai. Semua tersusun dalam enam pasang yaitu gular, humeral, pectoral, abdominal, femoral dan anal dari anterior ke posterior. Pada family Testudinidae dan Emydidae, perisai tersebut berkurang dari marginal anterior ke posterior. Pada Tryonychoidea tulang cangkangnya ditutupi kulit yang tipis dan lunak.

2.3 Fungsi Cangkang Kura-kura

Kura-kura adalah reptile yang unik karena memiliki cangkang yang berfungsi melindungi bagian-bagian tubuh yang penting. Walaupun cangkang kura-kura keras karena tersusun oleh lempeng keratin, namun banyak bagian tubuh kura-kura baik internal maupun eksternal yang telah berevolusi untuk dapat berfungsi optimal tidak tergangu oleh kekakuan cangkang.  Oleh sebab itu kura-kura dapat bebas bernapas di dalam maupun di luar cangkang. Dan leluasa dalam mengakomodasi hidupnya.
               
Seperti yang sudah dibahas, cangkang kura-kura memiliki dua unsure penyusun utama yaitu karapas dan plastron. Karapas berfungsi melindungi bagian atas tubuh, sedangkan plastron melindungi permukaan di bawahnya. Terdapat pula jembatan, penjepit tulang yang mengikat karapas dan plastron bersama-sama menciptakan lengkungan yang memperkuat struktur keseluruhan cangkang.
Tentu saja cangkang kura-kura memiliki banyak fungsi guna mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dengan adanya cangkang tubuh kura-kura tidak akan terlalu berbahaya saat jatuh dari ketinggian tertentu. Cangkang akan melindungi bagian tubuh kura-kura dari benturan. Selain itu dari beberapa spesies memiliki cangkang yang tahan akan api dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama sehingga memungkinkan kura-kura masih dapat hidup.
Tentunya dengan adanya cangkang akan menutupi sebagian besar tubuh bagian dalam sehingga meminimalisir terjadinya dehidrasi atau kekurangan cairan saat musim kemarau sehingga kura-kura dapat terhindar dari sinar matahari langsung.

            Kura-kura juga mengalami hibernasi selama beberapa bulan didalam pasir, saat berhibernasi tentu kura-kura akan kekurangan oksigen untuk bernafas. Kelangkaan hasil oksigen akan menimbulkan asam laktat, namun beberapa spesies kura-kura dapat menarik mineral pada cangkangnya membantu menetralkan asam laktat mencegah kerusakan jaringan tubuh. Bahkan cangkang kura-kura tertentu dapat menggabungkan asam laktat ke cangkang itu sendiri.
            Dan yang paling sering terlihat yaitu cangkang kura-kura digunakan untuk menghindari predator. Saat kura-kura merasa dalam keadaan tidak normal atau terancam, kura-kura dapat memasukkan kaki dan kepalanya ke dalam cangkang nya sehingga predator tidak dapat memangsanya. Bahkan gigi dari predator yang kuat susah untuk menghancurkan cangkang kura-kura.
Tampak pada gambar ketika kura-kura memasukkan kepala dan bagian badannya ke dalam cangkangnya.








BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
            Cangkang kura-kura terbentuk saat terjadinya perkembangan akhir dari pola renovasi di bagian dorsal saat masa embrional. Cangkang kura-kura ini terdiri dari dua lapisan utama yaitu karapas yang melindungi bagian atas tubuh kura-kura dan plastron yang melindungi bagian dibawahnya. Cangkang tersusun dari lempengan keratin yang merupakan sistem integument. Cangkang ini berfungsi untuk melindungi tubuh kura-kura dari predator dan melindungi kura-kura dari dehidrasi saat kemarau.   

3.2 Saran
           

















DAFTAR PUSTAKA

Fergus, Charles. (2007) Turtles. Mechanicsburg : Stackpole Books
Hanif, Mustafa. (2014) Struktur  Anatomi Skeleton Aksial Kura-kura Brazil. Yogyakarta : FM-UINSK
Khanna,Yadav. (2004) Biology of Reptiles. Delhi: Discovery Publishing House
Nagashima H, Hirasawa T, Sugahara F, Takechi M, Usuda R, Sato N, and Kuratani S. (2013) Origin of The Unique Morphology of The Shoulder Girdle in Turtles. Jurnal of Anatomy. Vol.223, 547-554
Singh, Gurgarshan, and Bhaskar.H. (2003) An Introduction to Reptiles. Delhi : Campus Book International
Team Teaching Struktur Hewan Jurusan Biologi. (2014) Struktur Hewan. Medan: FMIPA UNIMED









Tidak ada komentar:

Posting Komentar