MAKALAH
STRUKTUR PERKEMBANGAN HEWAN
STRUKTUR DAN FUNGSI CANGKANG
STRUKTUR PERKEMBANGAN HEWAN
STRUKTUR DAN FUNGSI CANGKANG
KURA-KURA
DISUSUN OLEH :
HERMANTO AFRIADI SINAGA
4143141023
BIOLOGI DIK C 2014
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014
BAB.I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Kura-kura adalah hewan
bersisik berkaki empat yang termasuk golongan reptil. Bangsa hewan yang disebut
(ordo) Testudinata (atau Chelonians) ini khas dan mudah dikenali dengan adanya
‘rumah’ atau batok (bony shell) yang keras dan kaku.
Kura-kura hidup di
berbagai tempat, mulai daerah gurun, padang rumput, hutan, rawa, sungai dan
laut. Sebagian jenisnya hidup sepenuhnya akuatik, baik di air tawar maupun di
lautan. Kura-kura ada yang bersifat pemakan tumbuhan (herbivora), pemakan
daging (karnivora) atau campuran (omnivora).Kura-kura tidak memiliki gigi. Akan
tetapi perkerasan tulang di moncong kura-kura sanggup memotong apa saja yang
menjadi makanannya.
Setiap makhluk hidup
akan berusaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, termasuk kura kura. Salah
satu system integumen dari kura kura yaitu cangkang atau karapas yang terletak
di daerah dorsal. Batok kura kura digunakan saat dalam keadaan tidak nomal atau
terancam. Tubuh kura kura masuk ke dalam cangkangnya untuk melindungi diri.
Batok kura-kura ini
terdiri dari dua bagian. Bagian atas yang menutupi punggung disebut cangkang (carapace)
dan bagian bawah (ventral, perut) disebut plastron. Kemudian setiap bagiannya
ini terdiri dari dua lapis. Lapis luar umumnya berupa sisik-sisik besar dan keras,
dan tersusun seperti genting; sementara lapis bagian dalam berupa
lempeng-lempeng tulang yang tersusun rapat seperti tempurung. Perkecualian
terdapat pada kelompok labi-labi (Trionychoidea) dan jenis penyu belimbing,
yang lapis luarnya tiada bersisik dan digantikan lapisan kulit di bagian luar
tempurung tulangnya.
Ukuran tubuh kura-kura
bermacam-macam, ada yang kecil ada yang besar. Biasanya ditunjukkan dengan
panjang karapasnya (CL, carapace length). Kura-kura terbesar adalah penyu
belimbing, yang karapasnya dapat mencapai panjang 300 cm. Labi-labi terbesar
adalah labi-labi irian, dengan panjang karapas sekitar 51 inci. Sementara
kura-kura raksasa dari Kep. Galapagos dan Kep. Seychelles panjangnya dapat
melebihi 50 inci. Sedangkan yang terkecil adalah kura-kura mini dari Afrika
Selatan, yang panjang karapasnya tidak melebihi 8 cm.
BAB.II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Asal Usul Cangkang
Kura-kura
Bagaimana
cangkang kura-kura berkembang telah menjadi perhatian para ilmuwan selama
bertahun-tahun, tapi sebuah penelitian baru memberi gambaran bagaimana cangkang
keras mereka terbentuk. Para ilmuwan mengatakan kerangka fosil kuno kura-kura
Afrika Selatan yang telah punah membantu menjembatani kesenjangan selama 30-55
juta tahun. Nenek moyang kura-kura modern ini, Eunotosaurus, diperkirakan
berusia sekitar 260 juta tahun. Ia memiliki perbedaan yang signifikan dengan
fosil yang ditemukan relatif baru.
Cangkang
kura adalah hal yang unik karena terdiri dari sekitar 50 tulang, terdiri dari
tulang rusuk, tulang bahu dan tulang punggung menyatu bersama-sama untuk
membentuk cangkang eksternal keras. Bagaimana cangkang itu terbentuk dapat
diamati pada embrio kura-kura. Tulang rusuk berkembang pertama disusul dengan
perluasan tulang punggung. Kondisi terakhir adalah pengembangan lapisan terluar
kulit di sekeliling cangkang. Cangkang itu berevolusi selama jutaan tahun dan
secara bertahap memodifikasi menjadi bentuk saat ini.
Sebuah
fosil kura-kura berumur 210 juta tahun memiliki cangkang yang berkembang
sepenuhnya mirip dengan kura-kura saat ini, tetapi 10 juta tahun sebelumnya,
sebuah fosil yang ditemukan di Cina bernama Odontochelys semitestac, memiliki
cangkang tidak lengkap, disebut carapace.Cangkang juga tidak memiliki otot-otot interkostal,
sekelompok otot yang berjalan di antara tulang rusuk, dan juga tidak memiliki
osteoderms - sisik bertulang.Bukti antara fosil dan data perkembangan
menunjukkan bahwa pertama rusuk meluas, kemudian saraf tulang belakang meluas,
dan akhirnya osteoderms di luar cangkang terbentuk. Ini semua bekerja bersama
untuk membentuk cangkang kura-kura modern.
Hiroshi
Nagashima dkk, dalam jurnalnya “Origin of the unique morphology of the shoulder
girdle in turtles” mengatakan bahwa perkembangan punggung pada kura kura dan
ayam saat embrio berasal dari jaringan yang sama namun pada kura kura memiliki
renovasi dari pola umum pada periode perkembangan akhir sedangkan pada ayam
tidak mengalami perkembangan akhir lagi.Cangkang pada kura kura inilah yang
membedakan kura kura dengan anggota reptile lainnya.
2.2 Morfologi
Cangkang Kura-kura
Cangkang
kura-kura memiliki morfologi triadiate. Proses dorsal yang merupakan scapular
pisau dan dua proses ventral. Cangkang kura-kura terdiri dari
dua bagian yaitu
bagian dorsal
yang dikenal sebagai karapas dan bagian
ventral yang disebut plastron. Plastron dan karapas , keduanya terikat
bersama sama di setiap sisi ligamen dengan lebar yang bervariasi pada setiap
spesiesnya.

2.2.1 Karapas
Karapas adalah sebuah struktur seperti perisai cembung
terdiri dari lempengan tulang yang tebal yang memiliki warna hijau di sisi
dorsal dan putih kekuningan di sisi ventral. Karapas terdiri dari serangkaian median plates yang dibatasi di sisi
lateral oleh serangkaian costa plates
( piringan rusuk ) dan biasanya dikelilingi serangkaian marginal plates ( piringan marjinal ). Karapas kura-kura memiliki
bentuk yang bervariasi jika dilihat dari atas. Ada yang hampir melingkar,
oblong, berbentuk buah pir, menyerupai persegi panjang dan yang lainnya.
Karapas kura-kura sebenarnya tidak memiliki benjolan seperti gunung di cangkang
tetapi karapas hanya menampilkan berbagai tanda dan warna.





Gbr. Beberapa jenis karapas
kura-kura
Cangkang kura-kura
ditutupi dengan perisai epidermal yang tidak selalu sesuai baik dalam posisi
maupun urutan susunan dengan pelat
tulang yang mendasarinya. Pada karapas biasanya ada lima neural plate, empat pasang costal plate dan dua belas pasang perisai
marginal ( marginal plate ) yang
mengelilingi. Di depan vertebra pertama terletak nuchal plate yang berukuran
kecil dan kadang-kadang tidak ada pada beberapa spesies. Pasangan terakhir dari
perisai marginal dapat bersatu membentuk pasangan pygal posterior

Dibagian tengah karapas terdiri dari nuchal plate yang lebar dan dibagian anterior dan dorsal terdapat 8
vertebral atau neural place, dan 1-3 supracaudal
plates. Nuchal plate dan supracaudal tidak melekat pada tulang belakang.
Ada 8 pasang costal plate yang
terdapat pada sisi tengah bagian lateral. Semuanya bersatu dengan tulang rusuk
dibawahnya, dan dengan ekstremitas dalam dan luar kura kura terdapat saraf dan
marginal plate yang dapat menerima rangsangan.


2.2.2 Plastron
Plastron
hanya terdiri dari 9 tulang, sebuah entoplastron
dibagian tengah dan sepasang epiplastron,
hyoplastron, hypoplastron, dan xiphiplastron secara berurut dimulai
dari sisi anteriornya. Entoplastron berukuran kecil berada diantara epiplastron
dan hyoplastron.

Plastron
juga ditutupi dengan dua belas atau lebih perisai. Semua tersusun dalam enam
pasang yaitu gular, humeral, pectoral,
abdominal, femoral dan anal dari
anterior ke posterior. Pada family Testudinidae dan Emydidae, perisai tersebut
berkurang dari marginal anterior ke posterior. Pada Tryonychoidea tulang
cangkangnya ditutupi kulit yang tipis dan lunak.

2.3 Fungsi Cangkang Kura-kura
Kura-kura adalah
reptile yang unik karena memiliki cangkang yang berfungsi melindungi
bagian-bagian tubuh yang penting. Walaupun cangkang kura-kura keras karena
tersusun oleh lempeng keratin, namun banyak bagian tubuh kura-kura baik
internal maupun eksternal yang telah berevolusi untuk dapat berfungsi optimal
tidak tergangu oleh kekakuan cangkang.
Oleh sebab itu kura-kura dapat bebas bernapas di dalam maupun di luar
cangkang. Dan leluasa dalam mengakomodasi hidupnya.

Seperti yang sudah
dibahas, cangkang kura-kura memiliki dua unsure penyusun utama yaitu karapas
dan plastron. Karapas berfungsi melindungi bagian atas tubuh, sedangkan
plastron melindungi permukaan di bawahnya. Terdapat pula jembatan, penjepit
tulang yang mengikat karapas dan plastron bersama-sama menciptakan lengkungan
yang memperkuat struktur keseluruhan cangkang.
Tentu saja cangkang
kura-kura memiliki banyak fungsi guna mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Dengan adanya cangkang tubuh kura-kura tidak akan terlalu berbahaya saat jatuh
dari ketinggian tertentu. Cangkang akan melindungi bagian tubuh kura-kura dari
benturan. Selain itu dari beberapa spesies memiliki cangkang yang tahan akan
api dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama sehingga memungkinkan kura-kura
masih dapat hidup.
Tentunya dengan adanya
cangkang akan menutupi sebagian besar tubuh bagian dalam sehingga meminimalisir
terjadinya dehidrasi atau kekurangan cairan saat musim kemarau sehingga
kura-kura dapat terhindar dari sinar matahari langsung.
Kura-kura
juga mengalami hibernasi selama beberapa bulan didalam pasir, saat berhibernasi
tentu kura-kura akan kekurangan oksigen untuk bernafas. Kelangkaan hasil oksigen
akan menimbulkan asam laktat, namun beberapa spesies kura-kura dapat menarik
mineral pada cangkangnya membantu menetralkan asam laktat mencegah kerusakan
jaringan tubuh. Bahkan cangkang kura-kura tertentu dapat menggabungkan asam
laktat ke cangkang itu sendiri.
Dan yang
paling sering terlihat yaitu cangkang kura-kura digunakan untuk menghindari
predator. Saat kura-kura merasa dalam keadaan tidak normal atau terancam,
kura-kura dapat memasukkan kaki dan kepalanya ke dalam cangkang nya sehingga
predator tidak dapat memangsanya. Bahkan gigi dari predator yang kuat susah
untuk menghancurkan cangkang kura-kura.

Tampak pada gambar ketika kura-kura memasukkan kepala dan
bagian badannya ke dalam cangkangnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Cangkang
kura-kura terbentuk saat terjadinya perkembangan akhir dari pola renovasi di
bagian dorsal saat masa embrional. Cangkang kura-kura ini terdiri dari dua
lapisan utama yaitu karapas yang melindungi bagian atas tubuh kura-kura dan
plastron yang melindungi bagian dibawahnya. Cangkang tersusun dari lempengan
keratin yang merupakan sistem integument. Cangkang ini berfungsi untuk
melindungi tubuh kura-kura dari predator dan melindungi kura-kura dari
dehidrasi saat kemarau.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Fergus, Charles. (2007) Turtles. Mechanicsburg : Stackpole Books
Hanif, Mustafa. (2014) Struktur Anatomi Skeleton Aksial Kura-kura Brazil.
Yogyakarta : FM-UINSK
Khanna,Yadav. (2004) Biology of Reptiles. Delhi: Discovery
Publishing House
Nagashima H, Hirasawa T, Sugahara F,
Takechi M, Usuda R, Sato N, and Kuratani S. (2013) Origin of The Unique
Morphology of The Shoulder Girdle in Turtles. Jurnal of Anatomy. Vol.223,
547-554
Singh, Gurgarshan, and Bhaskar.H.
(2003) An Introduction to Reptiles.
Delhi : Campus Book International
Team Teaching Struktur Hewan Jurusan
Biologi. (2014) Struktur Hewan. Medan:
FMIPA UNIMED
Tidak ada komentar:
Posting Komentar