WELCOME TO MY BLOG

Kamis, 05 November 2015

IDENTIFIKASI ELANG HITAM (Ictinaetus malayensis)


ELANG HITAM ( Ictinaetus malayensis )

Sistematika
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Aves
Super Ordo     : Carinatae
Ordo                : Falconiformes
Familia            : Accifitridae
Genus              : Ictinaetus
Spesies            : Ictinaetus malayensis
Elang Hitam atau Ictinaetus malayensis tergolong ke dalam Super Ordo Carinatae karena burung ini dapat terbang. Elang Hitam tergolong ke dalam ordo Falconiformes, memiliki paruh yang kuat dengan kait di ujungnya, digunakan untuk mencabik mangsanya dengan kaki tipe petengger dan pencengkram dilengkapi kuku-kuku tajam yang melengkung untuk menerkam mangsanya. Elang Hitam memiliki tubuh yang besar. Seluruh tubuh berwarna hitam, kecuali kaki dan sera (pangkal paruh) yang berwarna kuning..
Sayap dan ekornya panjang, sehingga burung ini tampak sangat besar bilamana terbang.Sebetulnya terdapat pola pucat di pangkal bulu-bulu primer pada sayap dan garis-garis samar di ekor yang bisa terlihat ketika burung ini terbang melayang. Jantan dan betina berwarna dan berukuran sama. Sayap terbentang lurus, sedikit membentuk huruf V, dengan pangkal sayap lebih sempit daripada di tengahnya, serta bulu primer yang terdalam membengkok khas.
 Terdapat 2 pose terbang, saat gliding (meluncur) dan soaring (mengintai). Saat gliding bulu paling ujung menekuk kedalam, dan  saat soaring bulu ini terbentang dan terlihat menyamping.

   


Pose Gliding                                                             Pose Soaring
Penglihatan Elang hitam sangat tajam. Elang hitam dapat melihat benda secara rinci di tanah yang jauh di bawah. Elang ini juga mampu terbang hingga ketinggian ribuan meter. Mata elang bersudut pandang 300 derajat dan mampu memperbesar penampakan benda enam hingga delapan kali dari penampakan awalnya. Pada ketinggian 4.300 meter, elang dapat melihat 30.000 hektar daerah di sekelilingnya. Pada ketinggian 1.500 meter, elang hitam dapat melihat gerakan atau perbedaan warna benda untuk menentukan letak mangsanya. Elang ini memiliki banyak sekali sel kerucut yang peka cahaya pada retina matanya. Sel-sel tersebut mengumpulkan cahaya dan mengirimkannya ke otak. Sebagai perbandingan, jumlah sel kerucut mata manusia tidak sebanyak yang dimiliki elang hitam.
Bunyi meratap berulang-ulang, biasanya disuarakan sambil terbang tinggi berputar-putar, klii-ki …klii-ki atau hi-li-liiiuw. Memangsa aneka jenis mamalia kecil, kadal, burung dan ayam. Elang ini termasuk hewan carnivora dan merupakan konsumen tingkat atas dalam rantai makanan. Elang hitam dikenal sebagai burung perampok sarang dan ahli dalam melakukan penyergapan mendadak. Elang hitam sama seperti elang lainnya mempunyai sistem pernapasan yang baik dan mampu untuk membekali jumlah oksigen yang banyak yang diperlukan ketika terbang. Jantung burung elang terdiri dari empat bilik seperti manusia. Bilik atas dikenal sebagai atrium, sementara bilik bawah dikenali sebagai ventrikel.
Dengan tangkas dan mudah elang ini terbang keluar masuk dari sela-sela tajuk pepohonan. Cakarnya yang tajam terspesialisasi untuk menyambar dan mencengkeram mengsanya dengan efektif. Cengkraman elang hitam sangat kuat sehingga memungkinkan mangsa sulit terlepas walaupun elang  dalam keadaan terbang.
Sarang berukuran besar terbuat dari ranting-ranting dan dedaunan yang tersusun tebal, diletakkan pada cabang pohon yang tinggi di hutan yang lebat. Usai mengurusi sarang, biasanya elang jantan kembali memamerkan tarian aerial display-nya untuk menunjukkan kepada dunianya bahwa dia sudah memiliki kawasan teritorial, sekaligus sebagai peringatan agar elang jantan lain tidak mendekat atau memasuki wilayah kekuasaannya. Ini penting untuk menjamin tersedianya pakan bagi keluarga elang hitam tersebut.
Bertelur satu atau dua butir, bulat oval, sekitar 65 x 51 mm, berwarna kuning tua bernoda coklat kemerahan. Beberapa hari sebelum bertelur, elang hitam betina sering menghabiskan waktu untuk bermalas-malasan. Selama masa bertelur hingga selesai mengerami, elang jantan akan mencari dan  membawa makanan untuk elang betina. Usia elang hitam bisa mencapai 60 tahun. Uniknya ketika terbang elang hitam mampu tidak mengepakkan sayap dalam waktu yang cukup lama. Elang ini mengepakkan sayapnya ketika mulai terbang untuk mendorong tubuhnya ke atas saja. Ketika terbang di angkasa, elang ini dapat bergerak dengan dua sayap terbentang. Elang ini memanfaatkan laju ternal untuk mendorong tubuhnya melayang.
Elang hitam merupakan salah satu burung yang terbang paling tinggi dibanding aves lainnya. Elang ini dapat terbang hingga ketinggian 10.000 kaki. Dan kecepatan terbang elang dapat mencapai 185 km/jam. Secara periodik bulu pada elang akan rontok, peristiwa ini disebut moulting. Ketika bulunya rontok elang ini akan berdiam di sarang.  Elang hitam menyebar luas mulai dari India, Sri Lanka hingga Asia Tenggara, Sunda Besar, Sulawesi dan Maluku. Burung ini hidup memencar di dataran rendah, hutan perbukitan hingga wilayah yang bergunung-gunung pada ketinggian sekitar 1.400 m.
HERMANTO A. SINAGA             4143141023                            BIOLOGI DIK C 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar