WELCOME TO MY BLOG

Rabu, 05 Desember 2012


“Kebahagiaan di balik masalah”

Judul Novel     : Buktikan Cintamu
Penulis             : Maria Cecilia
Penerbit           : Sinar Matahari, Jakarta, Cetakan 1, 2006
Tebal               : 128 halaman
                       
Banyaknya masalah dalam setiap insan manusia berbeda adanya.Terkadang manusia sendiri telah merasa dalam masa sulit yang tak bisa dihadapi.Tentunya setiap orang pasti memiliki masalah, baik kepada orang tua,saudara,teman,dan orang-orang yang disayangi.Namun, pasti ada beberapa orang yang dapat menghibur, menguatkan, dan bahkan memecahkan masalah yang dihadapi, karena sesngguhnya semua masalah memiliki jalan keluar.Tuhan tidak akan memberi cobaan jika kita tidak bisa menghadapinya.Tampaknya,inilah yang membuat Maria Cecilia terinspirasi membuat novelnya yang berjudul Buktikan Cintamu.
            Novel ini bercerita tentang seorang gadis yang selalu tampak murung di depan teman-temannya di sekolah. Hal inilah yang membuat seorang lelaki teman sekelasnya selalu penasaran dan bertanya-tanya tentang alasan sebenarnya yang membuat gadis itu terlihat murung.Namun di sinilah Maria Cecilia mampu membuat pembaca menjadi penasaran mengenai kisah hidup gadis itu yang belum tertebak.
            Novel dibuka dengan pemaparan yang menarik mengenai Gilang, seorang Pria idaman di sekolahnya yang mencari tahu mengenai masalah yang dihadapi Yanti, seorang wanita yang selalu murung dan menghindari lelaki.Tetapi Yanti akhirnya memberi alamatnya kepada Gilang agar dia bisa menceritakan masalahnya kepada Gilang. Namun di sinilah Maria Cecilia pandai merangkai masalah yang sedemikian rupa yang membuat pembaca merasa terharu dan seperti berada dalam suasana cerita.Ternyata, selama ini Yanti terlihat murung karena memiliki banyak masalah.Kini ia seorang yatim piatu. Dulu ayahnya meninggal karena diracuni oleh ibunya dan menikah dengan pria lain yang ternyata pria bajingan.Ayah tirinya selalu menyiksa ibu mereka hingga Yanti ,Wulan, dan Surya tidak mampu berkata-kata.Namun Ibu mereka tidak berani melawan karena mungkin malu didengar para tetangga (hlm.30).
Sering pula ayahnya mencoba memperkosa kakaknya,Wulan tetapi tidak berhasil. Tindakan itu membuat Wulan pergi dari rumah selama tiga tahun.Namun suatu saat ayahnya berhasil merenggut kesucian Yanti,walaupun ia telah berusaha melawan.Tetapi pada saat kejadian itu abangnya,Surya datang dan tiba-tiba membunuh ayah tiri mereka, karena mengetahui perlakuan ayah tiri mereka yang membuat Yanti ternoda.Sehingga Surya akhirnya dihukum penjara selama tiga tahun.Saat itu Ibunya mencoba bunuh diri hingga meninggal.Sungguh masalah yang berat dihadapi oleh Yanti, Orangtuanya meninggal,ia tidak suci lagi dan abangnya masuk penjara.
Mendengar masalah yang dihadapi Yanti, ternyata Gilang merasa iba dan semakin mencintai Yanti, ternyata Gilang selama ini menyukainya dan  begitu juga dengan Yanti yang menyukai Gilang. Selama ini Yanti tinggal dengan kakaknya Wulan karena setelah mengetahui ibunya meninggal, Wulan pulang ke rumah dan mengajak Yanti ke Jakarta mninggalkan Tegal,tempat tinggal mereka dahulu.Selanjutnya tak disangka setelah dua tahun enam bulan mereka tinggal di Jakarta, abangnya,Surya datang ke Jakarta menjumpai kedua saudarinya yang sebelumnya telah memberikannya alamat mereka di Jakarta,dia telah bebas dari penjara (hlm 45).
            Seketika Yanti merasa sedikit senang karena kini ia berada didekat kakak dan abangnya dan kini memiliki kekasih,Gilang yang selalu menjadi penyemangat dan tempat mengadunya.Namun Maria Cecilia membuat kata-kata yang berlebihan dan terus berulang pada saat Gilang dan Yanti bertemu atau memadu cinta. Di tengah perjalanan cerita, Maria Cecilia menambah masalah baru, Herlina dan Robby teman mereka yang tidak suka melihat hubungan mereka berusaha menjauhkan Gilang dan Yanti. Mereka mengatakan bahwa sebenarnya Wulan, kakaknya Yanti tak lain adalah gadis pelacur.

Saat itu Gilang merasa heran mengapa Yanti terburu-buru pulang sambil menangis dan memutuskan hubungannya dengan Gilang.Yanti menanyakan apa yang dikatakan Herlina dan Robby kepada kakaknya.Dan kakaknya pun mengakui kesalahannya.Selama ini Wulan melakukan hal yang tidak benar demi menghidupi adik-adiknya.Namun ia telah meninggalkan semua itu.Wulan menceritakan semuanya kepada adiknya dan menasehati Yanti agar tetap tegar.Tetapi Yanti tidak membenci kakaknya.Gilang pun datang kerumah Yanti untuk menanyakan alasan sebenarnya,dan Yanti menjelaskan alasannya bahwa ia merasa tak pantas untuk Gilang, karena dia adik seorang pelacur.Tentunya hal itu akan membuat Gilang akan malu, karena tak satupun di keluarga mereka yang bersih.Kakaknya bekas seorang pelacur, abangnya bekas seorang pembunuh, dan Yanti tidak suci lagi.
Namun Maria Cecilia membuat jalan cerita semakin menarik saat Gilang tidak merasa terganggu akan semua masalah Yanti.Malah Gilang semakin mencintai Yanti dan ingin menjadi penghiburnya.Gilang menemui Herlina dan Robby dan meyuruh mereka mengembalikan nama baik Yanti,karena mereka telah membuat issu di sekolah mereka.Gilang sampai memukul Robby dan  Herlina terkena imbasnya , ia ditabrak lari orang hingga masuk rumah sakit.Ketika masuk sekolah Gilang dan Yanti tetap bersama walaupun banyak yang melihat mereka dengan sinis tetapi Gilang tetap menunjukkan dan membuktikan bahwa cintanya kuat buat Yanti (hlm 108).
Suatu saat Gilang mengajak Yanti ke rumahnya untuk bertemu orangtuanya guna memperkenalkan Yanti kepada mereka.Namun Yanti merasa tidak sanggup karena ia takut orangtua Gilang tidak menerimanya karena masalah dalam keluarga mereka.Tetapi karena semangat dan dukungan dari Wulan dan Surya, dia pun memberanikan diri. Wulan berusaha mendandan Yanti agar terlihat menawan di depan orang tua Gilang .Setelah selesai mendandan adiknya mereka bertiga berbincang-bincang di ruang keluarga.Tak berapa lama Gilang datang bersama orangtuanya.Mereka heran mengapa  Gilang membawa orangtuanya ke rumah Yanti,sementara  Gilang yang mengajak Yanti ke rumahnya.
Bagaimana ending-nya ? Gilang telah menceritakan semua masalah yang dihadapi Yanti kepada orangtuanya.Dan mereka sempat tidak suka terhadap masalah Yanti, namun setelah merenungi bahwa setiap manusia sama derajatnya di mata Tuhan, mereka pun menerima Yanti dan keluarganya . “Semula aku dan mama Gilang memang kaget dan merasa tak sanggup menerima kenyataan kalian, namun kemudian kami merenung.Sehingga kami sadar bahwa kalian pun sama seperti kami.Sama-sama makhluk Allah,yang punya hak dan kewajiban yang sama.Apalagi apa yang terjadi pada kalian,merupakan suatu perjuangan dan pembelaan terhadap hak kalian,” tutur papa Gilang yang membuat  Wulan dan kedua adiknya seketika terdiam dengan wajah menunjukkan keharuan dan air mata mulai mengalir.”Kamu dik Wulan,..orang lain boleh menilaimu hina,sampah masyarakat,tetapi bagi kami , kamu adalah seorang kakak yang pantas dijadikan suri tauladan.Yang tidak mementingkan diri sendiri , dan rela berkorban untuk adik-adikmu….”. Dan kamu dik Surya,kamu adalah seorang anak laki-laki yang penuh tanggung jawab,yang siap menjaga dan melindungi kehormatan kakak dan adikmu.Bahkan untuk itu, kamu rela masuk penjara. Untuk Yanti ,“Papa dan mama sudah tahu keadaanmu,sayang.Gilang sudah menceritakan semuanya.Kau tak perlu sungkan.Kami akan menerimamu dengan tulus dan penuh penghormatan.Mulai sekarang ,panggil kami papa dan mama,karena kamu pun akan menjadi anak menantu kami….” (hlm 128).
            Benar-benar cerita yang menyentuh,penuh keharuan dan kebahagiaan setelah sekian lama mereka hidup dalam penderitaan dan hinaan.Membaca novel ini membuat pembaca merasa hanyut dalam suasana . Sifat Gilang yang sabar dan menerima Yanti apa adanya menunjukkan dia telah “Membuktikan Cintanya” pada Yanti.Itu sifat yang jarang ditemui .Itulah sisi positif dari Gilang.





1 komentar: